Taman Margasatwa Wonosari Mangkang merupakan relokasi dari Taman Margasatwa Semarang Tinjomoyo Semarang yang dianggap sudah tidak representative lagi. Sebagian besar satwa yang sebelumnya berada di bonbin Tinjomoyo, telah dipindah di tempat ini. Taman Margasatwa Semarang yang terletak di perbatasan Semarang – Kendal, tepatnya berada di Jl. Urip Sumohardjo No.1, ini dibuka pada Februari 2007. Taman Margasatwa Semarang ini memiliki lebih dari 250 ekor hewan yang terdiri dari 40 jenis spesies, antara lain reptil, unggas, karnivora, dan herbivora. Hewan-hewan itu ditempatkan di areal seluas 10 hektar. Ada yang ditempatkan di kandang, ada juga yang di ruang terbuka sesuai habitatnya.
Alasan mengapa Taman Margasatwa Semarang ditempatkan di daerah mangkang adalah yang pertama, agar binatang-binatang terhindar dari keramaian atau kebisingan kota yang timbul akibat banyaknya kendaraan di tengah kota sehingga binatang-binatang tersebut tidak ‘stres’; yang kedua, karena daerah tersebut merupakan perbatasan dua kabupaten, Kabupaten Semarang dan Kabupaten Kendal, sehingga pengunjung dari arah barat bisa menyempatkan mampir saat memasuki Kota Semarang; yang ketiga, karena tempatnya strategis yaitu terletak di dekat terminal mangkang sehingga akomodasinya tidak menyulitkan para calon pengunjung; keempat, lokasi Taman Margasatwa Semarang juga aman dari banjir dan longsor.
Tujuan dibangunnya Taman Margasatwa Semarang ini adalah untuk rekreasi, konservasi, dan pendidikan (education). Sebagai sarana rekreasi, Taman Margasatwa Semarang bisa dijadikan tujuan wisata keluarga terutama bagi mereka yang mempunyai anak kecil. Sebagai sarana konservasi, Taman Margasatwa Semarang Mangkang dijadikan sebagai tempat pengembangbiakan dan pelestarian hewan-hewan langka. Sebagai sarana pendidikan education), Taman Margasatwa Semarang Mangkang berperan mengenalkan hewan-hewan langka, ciri-ciri hewan, dan habitat hewan.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ditargetkan pemkot terhadap Taman Margasatwa Semarang sebesar Rp 1.017.645.000,- setiap tahun. Omzet tersebut diperoleh dari pengunjung, parkir, dan lain-lain (seperti sewa lahan untuk kios, tempat olahraga, dan tempat pertemuan). Pendapatan yang diterima pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 1.265.356.750,- yang artinya telah melebihi target sebesar Rp 247.711.750,-. Sedangkan pengeluaran yang dilakukan adalah untuk makan hewan sebesar Rp 400.000.000,- per tahun, untuk biaya perawatan Rp 100.000.000,- per tahun dan membayar gaji pegawai.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan Taman Margasatwa Semarang adalah:
1. Tempatnya yang strategis
2. Cuaca
3. Penambahan koleksi
4. Akomodasi
Tempatnya yang strategis, yaitu di antara dua kabupaten, Kabupaten Semarang dan Kabupaten Kendal, jadi pengunjung yang datang dari arah barat Kabupaten Semarang dapat dengan mudah berkunjung.
Cuaca, cuaca merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap permintaan karena apabila cuaca buruk (hujan), pengunjung yang datang sedikit sekali bahkan tidak ada.
Penambahan koleksi, Taman Margasatwa Semarang Semarang menargetkan adanya penambahan koleksi di setiap tahunnya. Semakin banyak hewan yang dimiliki Taman Margasatwa Semarang maka akan semakin menarik pengunjung untuk datang melihat. Tambahan koleksi hewan dapat dilakukan dengan mendatangkan satwa dari daerah lain atau mendapatkan hibah satwa dari masyarakat.
Akomodasi, adanya akomodasi yang mudah akan menambah banyaknya pengunjung. Semakin mudah transportasi ke Taman Margasatwa Semarang maka semakin banyak jumlah pegunjung. Taman Margasatwa Semarang ini terletak di dekat Terminal Mangkang sehingga lokasinya termasuk mudah dijangkau. Dari arah timur dapat dijangkau dengan menggunakan bus atau BRT dengan tarif Rp 2.000,- sampai Rp 3.500,-. Sedangkan dari arah selatan, seperti Ungaran, dapat menggunakan bus dengan tarif Rp 4.000,-.
Jumlah pengunjung pada triwulan pertama (Januari – Maret) tahun 2009 mengalami fluktuasi. Pada bulan Januari wisatawan domestik sebanyak 17.055 orang, tetapi pada bulan Februari mengalami penurunan sebanyak 3.751 orang. Hal ini dikarenakan banjir yang melanda kawasan kebun binatang tersebut. Kemudian pada bulan Maret terjadi peningkatan sebanyak 10.296 orang. Sedangkan wisatawan asing tidak ada sama sekali. Peningkatan pengunjung terjadi pada bulan Agustus. Karena adanya acara yang digelar untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI. Pada musim liburan jumlah pengunjung mengalami kenaikan signifikan, tetapi jumlahnya tidak terlalu tinggi. Meningkatnya justru terjadi dua pekan sebelum liburan, dimana bisa mengalami peningkatan hingga 200%.
Jumlah pengunjung Taman Margasatwa mulai meningkat lagi pada Maret hingga Juli serta lebaran dan akhir tahun maupun pada tahun baru. Pada hari biasa target jumlah pengunjung sekitar 45.748 orang, pada hari Minggu atau libur 73.800 dan sepekan lebaran 44.000 orang. Rata-rata jumlah pengunjung per bulan sebesar 13.629 orang. Selama sepekan lebaran jumlah pengunjung bisa naik lebih tinggi lagi, sekitar 300 persen dibanding hari biasa.
Pada triwulan pertama (Januari – Maret) tahun 2010 juga mengalami fluktuasi yang hampir sama. Pengunjung bulan Januari sebanyak 17.330 orang yang terdiri dari 12 orang wisatawan asing dan 17.318 orang wisatawan domestik. Pada bulan Februari mengalami penurunan, yaitu sejumlah 7.292 orang yang semuanya wisatawan domestik sedangkan wisatwan asing tidak ada. Jumlah pengunjung pada bulan Maret mengalami kenaikan sebanyak 7.620 orang yang terdiri dari 7.614 orang wisatawan domestik dan 6 orang wisatawan asing.
Fasilitas-fasilitas hiburan yang ditawarkan oleh Taman Margasatwa Semarang adalah:
- v Dokar
- v Kereta mini
- v Perahu
- v Becak air
- v Foto bersama hewan
- v Outbond mini
- v Naik gajah
- v Naik kuda




